Informations, Tips and Sharing,...

Thursday, 26 May 2016

Calon MaBa dari Desa dan Bank Negara Indonesia

Logo Bank Negara Indonesia
Panas mentari menyengat disiang hari yang terik. Mobil angkutan yang kami tumpangi berhenti tepat ditepi perempatan jalan. Mata kami melirik kanan dan kiri seraya mencari sesuatu, dimana gedung BNI berada. Menurut saudara kami, gedung tersebut berdiri kokoh diantara deretan ruko bangunan yang tidak jauh dari perempatan dimana kami berada sekarang ini. Dan ternyata benar belum sampai lima belas meter kami berjalan, tulisan BNI 46 sudah memperlihatkan diri dekat didepan mata. Kami pun memasuki pintu gerbang kemudian masuk ruangan yang terlihat sibuk tersebut. Seorang satpam memberi nomor urut kemudian menyilakan kami masuk ruang untuk duduk dan antri sembari ditanya keperluan datang ke BNI 46 ini.
Kami, saya dan bapak saya duduk di kursi antrian dan menunggu. Antrian cukup lengang, bisa dilihat dari kursi antrian yang tak begitu dipenuhi oleh pelanggan dengan keperluan ataupun keluhan dalam berbankan. Nomorku dipanggil, aku melangkah dengan sedikit ragu, dalam hati bertanya-tanya, apakah kalimat yang saya susun sudah sesuai menurut taller. Taller mulai beraksi dengan jurus indahnya melayani pelanggan dengan sebaik mungkin.
Saya kembali ke tempat dimana bapak saya duduk ditempat antrian, kemudian mengatakan maksud jika pertama kali membuka rekening baru di BNI 46 ada saldo minimal yang harus disetorkan, sedangkan saat itu uang yang saya bawa jumlahnya belum mencukupi saldo minimal. Tanpa membutuhkan waktu lama, meski sempat berdebat kecil, bapak langsung menyetujui dan memberikan sejumlah uang untuk memenuhi saldo minimal. Saya kembali menuju kasir kemudian mengisi formulir dan melengkapi persyaratan yang diajukan oleh pihak bank.
Berawal dari kewajiban sebagai calon mahasiswa baru untuk membuka rekening tersebut, kami memilih bank dengan brand BNI. Meskipun begitu, dapat dikatakan kami masih tak banyak mengerti tentang dunia perbankan, orang tua saya yang berprofesi sebagai petani desa dengan hasil pas-pasan tak pernah menyimpan uang mereka di bank. Saya sendiri juga masih mikir-mikir untuk punya rekening sendiri, mengingat belum bisa menghasilkan pemasukan, fungsi buku tabungan selanjutnya dan lain sebagainya.
Saat datang ke kampus perjuangan sebagai calon mahasiswa baru, kembali disibukkan dengan urusan perbankan. Dan memang benar, mengapa harus rekening BNI, di  kampus ini Bank Negara Indonesia menjadi bank yang vital dengan urusan mahasiswa mulai dari proses pembayaran SPP, DPP, iuran IKOMA, pembayaran wisuda, pembayaran toga wisuda dan sebagainya, semuanya dilakukan di bank ini. Begitu erat hubungan kampus ini dengan Bank Negara Indonesia.
Ketika menjadi mahasiswa baru yang sesungguhnya, kami diwajibkan membuat rekening baru dengan jenis BNI taplus mahasiswa. Meskipun tidak wajib menonaktifkan rekening lama, tetapi masih berkutat dengan Bank Negara Indonesia dan saya membiarkan rekening lama aktif begitu saja, alias tidak menutup buku tabungan yang saya punya sebelumnya meskipun tidak bisa setiap bulan ‘menghidupinya’.
Pamor BNI dalam proses masuknya uang saat pendaftaran mahasiswa sampai dengan penutupan menjadi seorang mahasiswa dari tahun ke tahun masih menjadi pemenang. Bahkan dalam KTM yang kami miliki tertanam chip ATM dari BNI, menjadikan ‘perkawinan’ yang serasi antara kampus dengan bank. Disini mahasiswa tidak merasa direpotkan ketika harus membawa identitas kemahasiswaan sedangkan mereka membutuhkan transaksi ATM, hanya dengan satu kartu yang mempunyai dwi fungsi sekaligus.
Suatu ketika saya kehilangan dompet, otomatis KTM dan ATM pun turut hilang dan saya disarankan untuk menonaktifkan KTM sekaligus ATM tersebut di BNI cabang terdekat, tidak lain tidak kemana melainkan ke BNI cabang kampus. Pengurusan pembuatan ATM baru dilakukan dengan syarat-syarat yang menjadi peraturan bank. Tidak begitu sulit, laporan kehilangan dapat dilakukan di kepolisian sektor terdekat. Selanjutnya, sepuluh hari kedepan ATM baru sudah dapat diambil dan diaktifkan dengan nomor seri dan PIN yang berbeda tentunya.
Untuk masalah kemudahan transaksi, sampai saat ini Alhamdulillah tidak menemui kendala apapun. Ketika membutuhkan uang tunai, mesin ATM BNI sudah bermunculan dimana-mana, disetiap cabang, didekat mini market dan lain sebagainya, sehingga sebagai nasabah atau pelanggan BNI tidak perlu jauh-jauh berpanas-panasan keluar area untuk mendapatkan uang tunai dengan mudah dan cepat.
Jika nasabah menginginkan untuk menabung meskipun hari libur dan bank tidak buka, pihak BNI menyediakan ATM yang berguna untuk mengambil dan menabung uang. Di kota besar seperti di Surabaya ini memang sudah agak banyak disediakan mesin seperti itu, namun untuk wilayah-wilayah tertentu, ATM saja masih untung.
Kenyamanan dan kemudahan bertransaksi dalam berbankan semakin ditingkatkan oleh pihak BNI. Pilihan jenis tabungan, pelayanan kepada nasabah, kemananan, kenyamanan ruang yang disediakan oleh bank termasuk fasilitas ruang untuk menunggu antrian saat menabung atau transaksi lain ketika harus dilakukan di kantor cabang dan sebagainya. Semua lini kualitas dan kuantitasnya ditingkatkan.

70 Tahun BNI, Sinergi Kembangkan Negeri
Untuk kedepannya, BNI perlu merangkul ke bagian yang lebih ‘tidak terjamah’ alias merambah sampai dengan dengan pelosok desa. Apa yang bisa dilakukan disana tentunya menfasilitasi rakyat kecil dengan membuat varian atau jenis tabungan khusus untuk masyarakat pedesaan, taplus petani misalnya, atau taplus junior khusus untuk anak-anak desa yang sedang latihan untuk menabung, mengadakan pinjaman usaha kepada petani dengan bunga yang seringan-ringannya bahkan paling ringan dari bunga bank yang lain dan fasilitas-fasilitas lain sebagainya yang dapat disediakan oleh pihak Bank Negara Indonesia. Bukan hanya ‘membesarkan’ orang besar di kota besar yang memang sudah besar pada kenyataannya.
Bank Negara Indonesia atau biasa dikenal dengan sebutan BNI 46 semoga selalu menjadi bank penyedia layanan perbankan mulai dari asuransi, tabungan, perkreditan, deposito, simpan-pinjam, anjungan tunai dan lain sebagainya yang menjadi pilihan bagi calon nasabah dan yang sudah menjadi nasabah. Ramah pelayanan, aman dalam bertransaksi, besar keuntungan serta yang membuat hati adem nasabahnya akan selalu dikenang oleh para nasabah menjadi layanan terbaik sepanjang mereka menggunakan layanan bank tersebut.

Begitulah pengalaman kali pertama penulis memilih BNI dalam berbankan sampai dengan merasakan fungsi dan manfaat bank tersebut dalam setiap transaksi. Begitulah pengalaman saya bersama BNI. BNI sudah berusia 70 tahun, semoga BNI sebagai penyedia layanan perbankan semakin tua semakin berkualitas, semakin berkualitas pula dalam melayani nasabah.

Share:
Location: Surabaya, Surabaya City, East Java, Indonesia

1 comment:

setyamechy. Powered by Blogger.

Blog Archive