Informations, Tips and Sharing,...

Wednesday, 11 May 2016

Alasan Dilarang Keluar Rumah Saat Maghrib Tiba

Maghrib menjadi permulaan waktu malam dalam al-Qur’an kata maghrib ini disebutkan berkaitan dengan tempat yang artinya barat kebalikan dari kata masyriq yang artinya timur. Asbabun kata maghrib berasal dari Gharaba yaghrubu yang artinya pergi menjauh, terbenam, asing  atau beracun. Kata al-Masyriq dan al-Maghrib secara geografis lebih banyak diartikan dengan tempat. Masyriq adalah timur atau tempat terbitnya matahari. Dan maghrib adalah barat atau diartikan pula dengan tenggelamnya matahari. Seperti dijelaskan dalam firman Allah ta’ala:

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [QS. Al-Baqarah(2): 115]


Dear Bunda,...
Daripada menakut-nakuti anak-anak dengan genderuwo atau kalongwewe dan jenis hantu lainnya di saat maghrib, lebih baik jika menjelaskan pada mereka sunah Rasulullah untuk menahan diri di dalam rumah sampai waktu Isya.
Ada perbedaan mendasar dari menakut-nakuti anak, dengan menjelaskan anjuran Nabi pada anak, yang satu membuat anak makin mengenal jenis-jenis makhluk halus, yang satu lagi membuat anak makin mengenal Rasulullah. Yang manakah yang kita pilih?

"Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskan mereka. Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berdzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian!" (HR. Bukhari, no. 3280, Muslim, no. 2012)

Imam Muslim, no. 2113 meriwayatkan dari Jabir radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Jangan lepas hewan ternak kalian dan anak-anak kalian apabila matahari terbenam hingga berlalunya awal waktu Isya. Karena setan bertebaran jika matahari terbenam hingga berlalunya awal waktu Isya."
Dari hadits tersebut kita bisa mendapat kesimpulan untuk melakukan hal-hal berikut di saat maghrib:
1. Menahan anak-anak di dalam rumah
2. Menutup pintu
3. Banyak berdzikir
4. Menutup wadah minuman dan makanan, walaupun hanya meletakkan selembar tisu di atasnya
5. Tidak melepas hewan ternak

Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata tentang hadits pertama, maknanya adalah terbenamnya matahari.
Ibnu Jauzi berkata, "Dikhawatirkan pada anak-anak dalam waktu tersebut, karena najis yang selalu dicari-cari setan umumnya ada pada mereka sedangkan zikir yang dapat melindungi mereka umumnya tidak ada pada anak kecil. Sedangkan setan ketika bertebaran, mereka bergantungan dengan apa saja yang dengan apa saja yang mereka dapatkan. Maka dikhawatirkan bagi anak-anak waktu tersebut."

Adapun latar belakang bertebarannya mereka pada waktu itu, karena waktu malam lebih mudah bagi mereka dibanding siang, karena gelap lebih mendatangkan kekuatan bagi setan dibanding lainnya." (Fathul Bari, 6/341)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Hadits ini mengandung sejumlah ajaran kebaikan dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk melaksanakan adab-adab ini yang Allah jadikan sebagai sebab keselamatan dari gangguan setan. Setan tidak mampu membuka penutup wadah makan dan minum, tidak dapat membuka pintu dan tidak dapat mengganggu anak kecil dan selainnya jika terdapat sebab-sebab ini.

Sebagaimana juga disebutkan dalam hadits shahih bahwa jika seorang hamba membaca basmalah ketika masuk rumahnya, maka setan berkata, "Tidak ada tempat bermalam." Maksudnya kita tidak memiliki kekuatan untuk bermalam di rumah mereka. Demikian pula jika ketika jimak seseorang membaca doa,

Ya Allah Tuhanku, jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkan syetan dari apa yang Engkau berikan rizki kepada kami.Maka hal itu akan menjadi sebab keselamatan bagi bayi yang akan dilahirkan dari gangguan setan.

Perintah Rasulullah tidak sekedar sebuah etika, tapi mengandung banyak hikmah bagi umat manusia. setan dari kalangan bangsa jin ini tidak bisa kita lihat bagaimana saat memasuki tubuh manusia. sementara jin bisa melihat kita.

“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS: Al-A’raf: 27)

Ketika maghrib tiba yagn merupakan awalnya malam maka berlindunglah kepada Allah dari kejahatan malam yang biasa dimanfaatkan oleh tukang sihir untuk mengirim santet. Allah ta’ala sudah memberi pelajaran dalam surah al-Falaq untuk memohon perlindungannya.
Katakanlah (wahai Muhammad); ‘Aku berlindung kepada Allah yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” [QS. Al-Falaq(113): 1-5]
Larangan tidur
Lalu bagaimana dengan orang yang tidur pada waktu maghrib atau sebelum isya’? ada sebuah hadits diriwayatkan dari Abu Barzah ra,

“Rasulullah saw membenci tidur sebelum solat isya dan berbual selepasnya.” (HR. Bukhari Muslim)

Bentengi diri dengan do’a
Memasuki waktu maghrib itu perbanyaklah doa sebagaimana dzikir pagi dan dzikir petang yang diajarkan oleh Rasulullah. Perbanyaklah istighfar, tahmid, takbir, tahlil dan bershalawatlah kepada baginda Rasulullah. Bacalah doa ini 3 kali:

“BISMILLAHILLADZI LA YADHURRU MA’A ISMIHI SYAI’UN FIL ARDHI WA LAA FISSAMAA WA HUWAS SAMI’UL ‘ALIM…”

(Dengan nama Allah, yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan di langit, tidak akan berbahaya, Dialah Yang Maha Mendengar dan Mengetahui).

Waktu menjelang maghrib adalah waktu istimewa karena pada saat itulah amal kita dibawa oleh maliakat ke langit apalagi saat pada hari jum’at inilah waktu yang istimewa. Waktu mustajab doa kita akan dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla. Rasulullah saw bersabda:

Sesungguhnya pada hari jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (Muttafaq ‘alaih)

Share:
Location: Surabaya, Surabaya City, East Java, Indonesia

0 comments:

Post a Comment

setyamechy. Powered by Blogger.

Blog Archive