Informations, Tips and Sharing,...

Saturday 16 October 2021

Bertanya kepada Ahli Ilmu



Allah Ta’ala berfirman,

 لَا إكْرَاه فِي الدِّين قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْد مِنْ الْغَيّ 

 “Tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan” (QS. Al Baqarah: 256).

Sebagian orang salah dalam memahami ayat ini sehingga terjebak dalam pemahaman pluralisme agama. Yaitu bahwa semua agama itu benar, dan Islam bukanlah agama yang paling benar. Paham ini juga mengajarkan bahwa Islam memberi kebebasan kepada manusia untuk memeluk agama apa saja, dan agama apapun dapat mengantarkan pemeluknya kepada Surga Allah Ta’ala.

Dengan demikian, menurut para pluralis, dalam Islam tidak ada konsep mu’min dan kafir. Padahal Islam sama sekali tidak mengajarkan pluralisme agama, bahkan Islam mengajarkan tauhid. Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sama sekali tidak ridha terhadap agama selain Islam, serta segala bentuk kemusyrikan.

Lalu bagaimana dengan ayat di atas? Mari kita simak pembahasannya. Penafsiran Ahli Tafsir Islam mengajarkan kepada ummatnya agar mengembalikan setiap permasalahan kepada ahlinya. Allah Ta’ala berfirman,

 فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ 

 “Bertanyalah kepada ahli ilmu jika engkau tidak tahu” (QS. An Nahl: 43).

Bahkan, dalam urusan duniawi, harus dikembalikan kepada orang yang ahli dalam urusan tersebut. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

 أنتم أعلم بأمر دنياكم 

 “Engkau lebih tahu urusan dunia kalian” (HR Muslim no.2363).

Dan setiap orang berakal tentu akan menerima konsep ‘kembalikanlah setiap urusan kepada ahlinya‘. Kita tentu tidak akan menanyakan obat suatu penyakit kepada ahli matematika, melainkan kepada dokter bukan?

Oleh karena itu marilah kita bersikap bijak untuk mengembalikan urusan penafsiran Al Qur’an kepada ulama ahli tafsir, bukan opini masing-masing atau opini dari orang yang bukan ulama ahli tafsir.

Semoga bermanfaat.


Sumber: https://muslim.or.id/1851-tafsir-ayat-laa-ikraha-fiddiin.html
Share:

0 comments:

Post a Comment

setyamechy. Powered by Blogger.